Jumat, 23 Januari 2015

Membentuk Karakter Anak Dengan Mendongeng

 
Lokakarya Nusantara Bertutur

Siapa yang menyangka bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih dan menjadikan zaman yang dikenal dengan era modern ini membuat seseorang menjadi lebih individualistis dari pada bersosialis bener atau gak itu yang saya alami. Apalagi jika sampai anak-anak yang akan menjadi tonggak bangsa ini kedepan telah teracuni dengan teknologi yang semakin canggih ini. Anak – anak sekarang umur lima tahun sudah memegang gadget, maen game hingga lupa waktu belajar jangankan belajar mungkin lupa akan mandi dan makan apakah inikah yang akan kita harapkan karakter anak-anak bangsa ini kedepanya ?

Yah tentunya semua orang tua mengaharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya dan berharap meraka akan menggantikan oraang tua mereka dibarisan depan untuk membangun bangsa indonesia. Lokakarya nusantara bertutur denga tema “menggali jati diri bangsa” yang digelar digedung Elnusa Lantai 1 Jl. TB Simatumpang Jakarta Selatan (15/1) hadir untuk memberikan semangat bagi generasi penerus dengan menanamkan karakter – karakter yang baik bagi anak – anak bangsa sejak usia dini. Tak tanggung – tanggung disini bagaikan bom bardir diruangan Elnusa empat narasumber langsung dikeluarkan untuk sesi pertama kali ini, diantara narasumber berikut pertama Dr. Kacung Marijan MA (Dirjen Kebudayaan Kemendikbud), Megawati Santosa (Akademisi), Garin Nugraha (Produser dan Sutradara Film) dan Preta Kemal Ghani (Komunikasi Massa). 

Semangat anak maupun remaja sekarang terhadap dunia belajar sangat menciut perlu sentuhan semangat untuk belajar dan rasa ingin tahu perlu ditumbuhan sehingga mereka tak hanya sekedar ingin tahu tetapi mau mempelajari dan menerima informasi untuk olah pikiran mereka. Sehingga dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk serta tempat komunikasi publik sewajarnya dikembalikan sebagaimana mestinya tidak tergantung dengan media ucap Dr Kacung.
Lokakarya Nusantara Bertutur
 Dari perihal diatas Megawati Santosa menambahkan sedikit buih bahwa untuk memberikan rangsangan semnagat bahwa karakter indonesia sejatinya baik dari individu-individunya hanya saja belum terungkap secara menyeluruh. Oleh karena itu dalam kesempatan ini megawati santosa menajak semua peserta untuk berduyung-duyung meramaikan website nusantara bertutur yang dapat dilakukan dengan mengupload foto, video ataupun biasa sekedar mengshare untuk menciptakan individu –individu yang inspiratif yang akan menjadi teladan bagi masyarakat indonesia tentunya.

Garin Nugraha mencoba memberikan pandanganya dari kacamata yang lain bahwa masyarakat Indonesia sudah terkena pengaruh yang media yang tidak baik. Sekarang dapat kita lihat televisi misalnya yang setiap hari kian bergerilya menayangkan sinetron yang berbau komsumtif, pacaran sebelum waktunya, adegan kekerasan yang sejatinya akan membuat rusak karakter anak – anak bangsa ini tetapi itulah masyarakat kita. Tidak hanya itu, penggunaan media sosial media yang sudah menjamur dikalangan remaja saat ini banyak yang fulgar dan tidak ada filterisasi sama sekali kalau bukan kita orang tua sebagi filternya yang akan memberikan pemahaman bagi anak –anak kita.

Dari ketiga narasumber diatas sepakat bahwa komunikasi antar keluarga maupun guru kemurid sangatlah diperlukan. Karena dengan menciptakan komunikasi yang berkualitas akan membuat interaksi anak berkembang dengan moral yang berkarakter.

Salah satu pengamat orang tua sebut saja mbak Prita mengemukakan para orang tua yang memasukan anaknya ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) merasa bahwa pendidikan paud belum memenuhi tujuan sesuai dengan esensinya. Karena jika kita melihat bahwa masih banyak orang tua yang tidak memberikan kemandirian kepada anaknya seperti halnya ketika ada PR orang tua yang mengerjakan padahal disini seharusnya anaklah yang mengerjakan sebenarnya ini sama saja dengan membuat anak tidak mandiri. Karena sejatinya PAUD merupakan pendidikan awal dimana tujuanya adalah membentuh suatu anak menjadi mandiri dimana mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka sendiri tanpa dibantu orang tua seperti makan, minum, memakai pakaian yang nantinya diharapakan anak tersebut akan tumbuh empaty terhadap sesamanya. 



lokakarya nusantara bertutur



Dari banyak hal yang bisa mempengaruhi karakter anak salah satunya adalah selalu menjaga komunikasi terhadap anak yang nantinya dengan komunikasi ini akan terbentuklah kareakter anak yang baik sesaui dengan yang diharapkan orang tua khususnya dan bangsa ini umumnya.

Tidak jauh dengan hal komunikasi pada sesi 2 ini lokakarya nusantara bertutur, mencoba untuk memberikan komunikasi yang baik serta menarik dengan cara mendongeng dan ternyata dalam mendongeng dengan cerita rakyat yang sering kita denger waktu sekolah dasar dulu tidak semua cerita rakyat untuk mendongen baik untuk anak dan sebagai pengajar maupun orang tua harus selektif dan tepat jangan sampai salah memilih cerita atau kata yang nantinya akan berpengaruh dengan tumbuh kembang anak. Contoh saja seperti legenda sangkuriang ataupun maling gundang siapa yang tidak kenal dengan cerita ini tetapi apakah cerita ini cocok untuk didengar oleh anak – anak apalagi usia dibawah 6 tahun masih sangatlah berat bagi mereka untuk memahami akan cerita ini. Maka pilihalah cerita yang tepat yang sekiranya anak –anak mampu memahami akan cerita tersebut. Dongeng dapat cerita fabel maupun tokoh yang patut diteladani yang nantinya akanmerangsak pikiran anak-anak.

Narasumber pada sesi 2 ini tidak kalah kerenya mereka adalah orang – orang pilihan dan kompeten dalam dunia pendidikan yaitu Wahyu Farah Dina, Sp. Med (Direktur Pengembangan SDM IHF dan sekolah karakter) Imelda Hutapea (lead Trainer Lifeong Leaners School of Education) dan Farhan (Komunitas Indonesia Berkibar)

Imelda menuturkan bahwa untuk mengajarkan sesuatu kepada anak kita harus tahu kondisi anak tersebut dan bagaimana anak tersebut menerimanya dengan begitu kita akan mudah untuk memberikan pengertian kepada anak tersebut “story telling salah satu metode yang cukup efektif untuk diterapkan untuk anak – anak dengan membuat peta gambaran dipikiran mereka dengan bahasa sehari-hari dan menganalogikan dengan apa yang ada disekitar anak-anak”ucapnya.

Tambah Imelda bahwa pendengaran adalah alat utama yang digunakan oleh anak untuk menangkap rangasangan yang kita berikan oleh karena itu pembacaan sebuah cerita yang rutin kepad anak akan memberikan stimulus yang bagus untuk perkembangan anak – anak dan kita dapat menggunakan cerita pendek ataupun panjang ataupun alat peraga untuk memebrikan gambaran yang jelas agar dapat mudah diterima oleh anak

Wahyu Farah Dina juga menambahkan bahwa untuk membentuk karakter anak selain dengan dongeng dapat dengan memberikan hal yang berbeda ketika disekolah misalnya seharusnya mereka dibuat nyaman dengan lingkungan yang ada disekolah dengan taman yang indah ruang belajar yang warna – warni suasana kasih sayang antara guru dan murid yang akan selalu dinantikan oleh anak –anak muridnya tetapi jika keadaan dilingkungan rumah dan sekolah sama saja tidak ada perbedaan maka muridpun akan merasa jenuh dan sangat membosankan untuk belajar oleh karena itu lingkungan yang nyaman yang didambakan oleh seoarang anak  sangatlah penting.

Farhan dari komunitas indonesia berkibar yang merupakan artis dan penyanyi dan juga seorang anak seorang guru sejarah beliau mengatakan bahwa cobalah memgambarkan apa yang akan kamu sampaikan kepada seseorang dengan jelas didalam pikiran sehingga akan akan mudah nantinya untuk menyampaikanya. Menurutnya bahwa pendidikan sekarang seperti mencoba mendidik anak untuk seorang buruh yah bisa kita lihat ketika pertama anak – anak datang mereka disuruh untuk berbaris sebelum masuk kelas lalu meraka disuruh untuk duduk manis mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru sampai dengan jam istirahat. Istirahat mereka bermain beberapa menit hitung saja 20 menit setelah itu masuk kelas duduk manis lagi sampai dengan jam pulang apa bedanya dengan buruh pabrik yang waktu pagi harus berbaris, berseragam, ketika masuk fokus dengan pekerjaan setelah waktu istirahat keluar jam istirahat selesai masuk lagi lalu pulang pada waktu jam pulang apakah ini pendidikan yang diinginkan untuk kemajuan bangsa ini ? “ sebaiknya pendidikan dilakukan dengan membuat anak merasa fun menikmati belajar sehingga proses belajar dapat berjalan dengan menyenangkan “ sahutnya.
lokakarya nusantara bertutur
Sangatlah bermanfaat dan menarik lokakarya ini dan tentunya bagi orangtua, pendidik ataupan kalangan dewasa untuk selalu mencoba menggali potensi yang ada didalam anak-anak kita  dan membangun jati diri yang sesungguhnya untuk membentuk karakter bangsa yang bermoral dan berteladan yang baik untuk masa depan bangsa indonesia. Dan selalu jagalah komunikasi dengan baik dengan anak serta cara bertutur yang baik karena cara bertutur kita kepada anak –anak lah yang akan menbuat mereka mengikuti kita yang nantinya akan menjadi teladan bagi masyarakat.

2 komentar:

Ahmed Tsar mengatakan...

Luar biasa Mas tulisannya, kereen. Saya nyampe baca dua kali soalnya untuk lebih memahami...

Kripik Pisang mengatakan...

makasih mas Ahmed lagi belajar sedikit-sedikit mas mohon dibantu mas