Siapa yang menyangka
bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih dan menjadikan zaman yang
dikenal dengan era modern ini membuat seseorang menjadi lebih individualistis
dari pada bersosialis bener atau gak itu yang saya alami. Apalagi jika sampai
anak-anak yang akan menjadi tonggak bangsa ini kedepan telah teracuni dengan
teknologi yang semakin canggih ini. Anak – anak sekarang umur lima tahun sudah
memegang gadget, maen game hingga lupa waktu belajar jangankan belajar mungkin
lupa akan mandi dan makan apakah inikah yang akan kita harapkan karakter
anak-anak bangsa ini kedepanya ?
Yah tentunya semua
orang tua mengaharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya dan berharap meraka akan
menggantikan oraang tua mereka dibarisan depan untuk membangun bangsa
indonesia. Lokakarya nusantara bertutur denga tema “menggali jati diri bangsa”
yang digelar digedung Elnusa Lantai 1 Jl. TB Simatumpang Jakarta Selatan (15/1)
hadir untuk memberikan semangat bagi generasi penerus dengan menanamkan
karakter – karakter yang baik bagi anak – anak bangsa sejak usia dini. Tak
tanggung – tanggung disini bagaikan bom bardir diruangan Elnusa empat
narasumber langsung dikeluarkan untuk sesi pertama kali ini, diantara
narasumber berikut pertama Dr. Kacung Marijan MA (Dirjen Kebudayaan Kemendikbud), Megawati Santosa (Akademisi), Garin Nugraha (Produser dan Sutradara Film) dan Preta Kemal Ghani (Komunikasi Massa).
Semangat anak maupun
remaja sekarang terhadap dunia belajar sangat menciut perlu sentuhan semangat
untuk belajar dan rasa ingin tahu perlu ditumbuhan sehingga mereka tak hanya
sekedar ingin tahu tetapi mau mempelajari dan menerima informasi untuk olah
pikiran mereka. Sehingga dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk serta
tempat komunikasi publik sewajarnya dikembalikan sebagaimana mestinya tidak
tergantung dengan media ucap Dr Kacung.
Lokakarya Nusantara Bertutur |
Dari perihal diatas Megawati Santosa menambahkan sedikit buih bahwa untuk memberikan rangsangan
semnagat bahwa karakter indonesia sejatinya baik dari individu-individunya
hanya saja belum terungkap secara menyeluruh. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini megawati santosa menajak semua peserta untuk berduyung-duyung meramaikan
website nusantara bertutur yang dapat dilakukan dengan mengupload foto, video
ataupun biasa sekedar mengshare untuk menciptakan individu –individu yang
inspiratif yang akan menjadi teladan bagi masyarakat indonesia tentunya.
Garin Nugraha mencoba
memberikan pandanganya dari kacamata yang lain bahwa masyarakat Indonesia sudah
terkena pengaruh yang media yang tidak baik. Sekarang dapat kita lihat televisi
misalnya yang setiap hari kian bergerilya menayangkan sinetron yang berbau
komsumtif, pacaran sebelum waktunya, adegan kekerasan yang sejatinya akan
membuat rusak karakter anak – anak bangsa ini tetapi itulah masyarakat kita.
Tidak hanya itu, penggunaan media sosial media yang sudah menjamur dikalangan
remaja saat ini banyak yang fulgar dan tidak ada filterisasi sama sekali kalau
bukan kita orang tua sebagi filternya yang akan memberikan pemahaman bagi anak
–anak kita.
Dari ketiga narasumber
diatas sepakat bahwa komunikasi antar keluarga maupun guru kemurid sangatlah
diperlukan. Karena dengan menciptakan komunikasi yang berkualitas akan membuat
interaksi anak berkembang dengan moral yang berkarakter.
Salah satu pengamat orang
tua sebut saja mbak Prita mengemukakan para orang tua yang memasukan anaknya ke
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) merasa bahwa pendidikan paud belum memenuhi
tujuan sesuai dengan esensinya. Karena jika kita melihat bahwa masih banyak
orang tua yang tidak memberikan kemandirian kepada anaknya seperti halnya
ketika ada PR orang tua yang mengerjakan padahal disini seharusnya anaklah yang
mengerjakan sebenarnya ini sama saja dengan membuat anak tidak mandiri. Karena
sejatinya PAUD merupakan pendidikan awal dimana tujuanya adalah membentuh suatu
anak menjadi mandiri dimana mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka sendiri
tanpa dibantu orang tua seperti makan, minum, memakai pakaian yang nantinya
diharapakan anak tersebut akan tumbuh empaty terhadap sesamanya.
lokakarya nusantara bertutur |
Dari banyak hal yang
bisa mempengaruhi karakter anak salah satunya adalah selalu menjaga komunikasi
terhadap anak yang nantinya dengan komunikasi ini akan terbentuklah kareakter
anak yang baik sesaui dengan yang diharapkan orang tua khususnya dan bangsa ini
umumnya.
Tidak jauh dengan hal
komunikasi pada sesi 2 ini lokakarya nusantara bertutur, mencoba untuk
memberikan komunikasi yang baik serta menarik dengan cara mendongeng dan
ternyata dalam mendongeng dengan cerita rakyat yang sering kita denger waktu
sekolah dasar dulu tidak semua cerita rakyat untuk mendongen baik untuk anak
dan sebagai pengajar maupun orang tua harus selektif dan tepat jangan sampai
salah memilih cerita atau kata yang nantinya akan berpengaruh dengan tumbuh
kembang anak. Contoh saja seperti legenda sangkuriang ataupun maling gundang
siapa yang tidak kenal dengan cerita ini tetapi apakah cerita ini cocok untuk
didengar oleh anak – anak apalagi usia dibawah 6 tahun masih sangatlah berat
bagi mereka untuk memahami akan cerita ini. Maka pilihalah cerita yang tepat
yang sekiranya anak –anak mampu memahami akan cerita tersebut. Dongeng dapat
cerita fabel maupun tokoh yang patut diteladani yang nantinya akanmerangsak
pikiran anak-anak.
Narasumber pada sesi 2
ini tidak kalah kerenya mereka adalah orang – orang pilihan dan kompeten dalam
dunia pendidikan yaitu Wahyu Farah Dina, Sp. Med (Direktur Pengembangan SDM IHF
dan sekolah karakter) Imelda Hutapea (lead Trainer Lifeong Leaners School of Education) dan Farhan (Komunitas Indonesia Berkibar)
Imelda menuturkan bahwa
untuk mengajarkan sesuatu kepada anak kita harus tahu kondisi anak tersebut dan
bagaimana anak tersebut menerimanya dengan begitu kita akan mudah untuk
memberikan pengertian kepada anak tersebut “story telling salah satu metode
yang cukup efektif untuk diterapkan untuk anak – anak dengan membuat peta
gambaran dipikiran mereka dengan bahasa sehari-hari dan menganalogikan dengan
apa yang ada disekitar anak-anak”ucapnya.
Tambah Imelda bahwa
pendengaran adalah alat utama yang digunakan oleh anak untuk menangkap
rangasangan yang kita berikan oleh karena itu pembacaan sebuah cerita yang
rutin kepad anak akan memberikan stimulus yang bagus untuk perkembangan anak –
anak dan kita dapat menggunakan cerita pendek ataupun panjang ataupun alat
peraga untuk memebrikan gambaran yang jelas agar dapat mudah diterima oleh anak
Wahyu Farah Dina juga
menambahkan bahwa untuk membentuk karakter anak selain dengan dongeng dapat
dengan memberikan hal yang berbeda ketika disekolah misalnya seharusnya mereka
dibuat nyaman dengan lingkungan yang ada disekolah dengan taman yang indah
ruang belajar yang warna – warni suasana kasih sayang antara guru dan murid
yang akan selalu dinantikan oleh anak –anak muridnya tetapi jika keadaan dilingkungan
rumah dan sekolah sama saja tidak ada perbedaan maka muridpun akan merasa jenuh
dan sangat membosankan untuk belajar oleh karena itu lingkungan yang nyaman
yang didambakan oleh seoarang anak
sangatlah penting.
Farhan dari komunitas
indonesia berkibar yang merupakan artis dan penyanyi dan juga seorang anak
seorang guru sejarah beliau mengatakan bahwa cobalah memgambarkan apa yang akan
kamu sampaikan kepada seseorang dengan jelas didalam pikiran sehingga akan akan
mudah nantinya untuk menyampaikanya. Menurutnya bahwa pendidikan sekarang
seperti mencoba mendidik anak untuk seorang buruh yah bisa kita lihat ketika
pertama anak – anak datang mereka disuruh untuk berbaris sebelum masuk kelas
lalu meraka disuruh untuk duduk manis mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru
sampai dengan jam istirahat. Istirahat mereka bermain beberapa menit hitung
saja 20 menit setelah itu masuk kelas duduk manis lagi sampai dengan jam pulang
apa bedanya dengan buruh pabrik yang waktu pagi harus berbaris, berseragam,
ketika masuk fokus dengan pekerjaan setelah waktu istirahat keluar jam
istirahat selesai masuk lagi lalu pulang pada waktu jam pulang apakah ini
pendidikan yang diinginkan untuk kemajuan bangsa ini ? “ sebaiknya pendidikan
dilakukan dengan membuat anak merasa fun menikmati belajar sehingga proses
belajar dapat berjalan dengan menyenangkan “ sahutnya.
lokakarya nusantara bertutur |
Sangatlah bermanfaat
dan menarik lokakarya ini dan tentunya bagi orangtua, pendidik ataupan kalangan
dewasa untuk selalu mencoba menggali potensi yang ada didalam anak-anak kita dan membangun jati diri yang sesungguhnya
untuk membentuk karakter bangsa yang bermoral dan berteladan yang baik untuk
masa depan bangsa indonesia. Dan selalu jagalah komunikasi dengan baik dengan
anak serta cara bertutur yang baik karena cara bertutur kita kepada anak –anak
lah yang akan menbuat mereka mengikuti kita yang nantinya akan menjadi teladan
bagi masyarakat.
2 komentar:
Luar biasa Mas tulisannya, kereen. Saya nyampe baca dua kali soalnya untuk lebih memahami...
makasih mas Ahmed lagi belajar sedikit-sedikit mas mohon dibantu mas
Posting Komentar