Narkoba, sudah sering kita dengar ditelinga kita
dengan barang haram satu ini. Tetapi sebenarnya apa itu Narkoba dan Kenapa juga
diharamkan. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan
berbahaya menurut Wikipedia. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
Ekstasi |
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan
alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti
morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat.
Nah, kira-kira seperti itulah Narkoba, tetapi yang akan
saya tekankan disini adalah bagaimana kita semua melawan narkoba yang merusak
generasi bangsa saat ini khususnya bangsa Indonesia yang dikatakan status
Darurat Narkoba oleh Bapak Presiden ke 7 Jokowi Dodo. Badan Narkotika Nasional
(BNN) adalah salah satu badan yang giat menggerakan masyarakat untuk melawan
Narkoba. Diantara kegitan BNN untuk menggerakan masyarakat bersama-sama
memerangi narkoba salah satunya BNN menggelar acara diskusi bersama dengan
Relawan TIK dan juga teman-teman blogger yang diadakan pada Selasa, 24 Februari
2014 di Wisma Tanah Air tepat dibelakang Rumah Sakit Budi Asih Jakarta Timur.
Pada Diskusi kali ini BNN Mengambil Topik duskusi yang cukup menarik
"Sosialisasi dan Perumusan Rekomendasi Pencegahan dan Penyalahgunaan
Narkoba Di Masyarakat "
Acara dimulai dengan registrasi pukul 09.00 - 10.00
WIB dan Pre Test tentang pengetahuan umum tentang Narkoba. Saya merasa terkesan
dengan pre test yang diberikan oleh pihak panitia sungguh membuat menarik acara
yang diadakan kali ini. Selanjutnya acara langsung dibuka dan dilanjutkan
dengan diskusi season pertama yang dibawakan oleh Prof. Paulina G. PADMO
HOEDOJO, MA., MPH. dengan topik "Strategi Pencegahan Berbasis
Masyarakat" dimana beliau mengatakan bahwa Kebutuhan Narkoba yang
sangat tinggi, peredaran, produksi, dan penyelundupan Narkoba akan semakin
meningkat.
Prof. Paulina G.P.H. |
Dari data yang diperoleh BNN mengemukakan jumlah
Pengguna Narkoba di indonesia semakin meningkat (Pengguna tahun 2008 (1,99%);
tahun 2013 (2,56%) 4 juta lebih dan menurut laporan UNODC Indonesia saat ini menduduki
ranking pertama dalam jumlah tersangka Narkoba di ASEAN. Sungguh disayangkan
bahwa negera yang mempunyai penduduk yang sangat besar dan usia produktif
terbesar dikawasan negara ASEAN ini malah menjadi sarang Narkoba. Indonesia
memang menjadi sasaran empuk bagi mereka yang akan Bandar maupun Pengedar
barang-barang haram ini. Kenapa begitu ? kenapa tidak negara kaya seperti
Singapura ataupun Brunei Darussalam yang kaya dan terkenal karena minyaknya.
Salah satu faktor yang membuat Indonesia menjadi Pasar bagi para pengedar
narkoba bahwa diindonesia harga Narkoba di Indonesia 2 kali lipat dari
negara-negara seperti Singapura ataupun Malasya, Kedua Hukuman Mati di
Indonesia bagi Pengedar Narkoba jika tertangkap penerapanya oleh pemerintah
masih setengah hati sehingga membuat para pelaku meremehkan dan memandang
sebelah mata hukuman yang diberikan oleh pemerintah jika mereka tertangkap
tidak dengan negara lain seperti Singapura disana ketika pengedar tertangkap
maka hukuman mati tidak bisa ditawar-tawar lagi seperti di Indonesia yang
selalu tarik ulur dengan hukuman bagi tersangka penngedar Narkoba.
BNN bersama dengan Relawan TIK dan Blogger bersama -
sama untuk mensosialisasikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan
menggunakan tiga komponen strategi untuk pencegahan penyalahgunaan Narkoba yaitu
1. Strategi Penurunan Pasokan, Narkoba yang sudag saya jelaskan diatas bahwasanya di Indonesia sendiri tidak memiliki Pasokan kecuali Aceh yang merupakan tempat penyuplai ganja, tetapi selain ganja indonesia tidak mempunyai barang haram yang lain semua barang adalah dari luar negeri. Nah disinilah Indonesia harus memperketat barang-barang yang masuk ke indonesia dengan begitu pasokan Narkoba ke Indonesia akan semakin sedikit dan tidak ada lagi generasi bangsa yang akan terkena barang haram ini.
2. Strategi Penurunan Permintaan, Permintaan akan selalu meningkat ketika di Indonesia pemakai Narkoba semakin hari semakin tinggi dalam hal ini BNN dan masyarakat serta semau lembaga dapat bekerja sama dengan BNN untuk mengurai pemakai dan menyorkan untuk tidak memakai Narkoba dengan tidak adanya pemakai maka permintaan akan turun.
3. Strategi mengurangi dampak negatif kesehatan dan sosial dari penyalahgunaan Narkoba, ini adalah tanggungjawab kita semua untuk saling menjaga dan mengingatkan akan bahayane Narkoba kepada sesama kita agar mereka tidak berusaha untuk mencoba-coba narkoba yang akan berakibat buruk secara fisik maupun moral sipemakainya.
Pencegahan yang dilakukan oleh BNN untuk sekarang jauh
lebih luas dimana goal mereka adalah memastikan perkembangan anak-anak
berlangsung secara sehat dan aman agar bisa mewujudkan bakat dan potensi mereka
serta bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat. Jadi kita semua terutama kepada
Orang tua untuk mulai memberikan wawasan kepada anak-anak ibu tentang bahaya
narkoba dimulai dari umur 9 tahun seharusnya anak sudah mulai diberikan wawasan
tentang bahayanya narkoba karena jika anak sudah berusia 15 tahun keatas dan
sudah mengenal dunia luar apalagi bergaul dengan lingkungan yang salah akan sulit
untuk orang tua memberikan pengawasan kepada anak oleh karena itu BNN mengajak
semua untuk bekerja sama memberantas Narkoba
dok. sendiri |
Tujuan
Penyegahan berbasis masyarakat ini tidak lain adalah menggerakan semua komponen
masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam upaya pencegahan Narkoba.
Nah masyarakat ini sasaranya siapa saja ? jadi sasaranya mulai dari Keluarga,
Sekolah, Lingkungan, Tempat Kerja dengan masuk dari berbagai lapisan ini BNN
mengharapkan semua elemen masyarakat juga ikut membantu karena tanpa kerja sama
semua pihak program sebagus apapun tidak akan berjalan dengan maksimal.
Untuk tahun 2015 sendiri BNN telah membuat sebuah terobosan- terobosan untuk strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba dimasyarakat dan sebagai penggerak untuk menggerakan masyarakat untuk ikut serta melakukan
pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan prinsip yaitu :
- Menigkatkan pengetahuan dan ketrampilan masayarakat melalui pendidikan dan pelatihan untuk memperkuat masyarakat membangun faktor protektif dan mengurangi resiko.
- Bekerja sama dengan Ormas terkait dan stakeholder lain yang mempunyai pengalaman dalam program kesejahteraan keluarga ataupun masyarkat.
- Mencoba untuk mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif untuk sukarela melakukannya
- Melakukan organisasi yang bagus untuk menyatukan semua elemen masyarkat besama-sama melawan Narkoba.
- Mengembangkan kapasitas masyarakat dengan memberikan bantuan penikatan ketrampilan dan pengetahuan serta sarana dan prasarana sehingga dapat memperluas kerja dan memberikan pendapatan yang layak.
- Koordinasi dan jejaring dimana komunikasi harusnya dikedepankan dan selalu mensinergikan antara yang diluar dan yang didalam untuk mencapai komitmen bersama.
Hal
diatas adalah beberap strategi yang dikeluarkan oleh BNN untuk pencegahan
penyalahgunaan narkoba dimasyarakat. Tetapi ada hal yang perlu diketahui bahwa
dalam diskusi yang dilakukan oleh BNN Kemarin bahwa cara menakut – nakuti yang
mungkin sering kita lihat dijalan-jalan sebenarnya itu tidak efektif dan
membuat orang yang membacanya ingin mencoba hal tersebut oleh karena itu BNN
menyuarakan untuk membuat poster ataupun kata-kata yang membangun lewat diskusi
ini seperti SAY NO TO DRUG, Pilih Narkoba Berarti Kamu Kalah, Menolak Narkoba
Berarti Anda PEMENANG.
Ilustrasi |
Banyak
cara yang bisa kita lakukan sebenarnya
untuk membantu penyalahgunaan narkoba dimasyarkat tentunya dimulai dari diri
kita sendiri untuk mengatkan tidak pada Narkoba karena dengan dimulai dari kita
sendiri sebenarnya kita telah membantu orang-orang disekitar kita terjauh dari
barang haram ini. Say No To Drugs!!!